Pekerjaan di industri pertambangan memiliki tingkat risiko kecelakaan kerja yang tinggi. Risiko tersebut meliputi kecelakaan akibat penggunaan alat berat atau pada proses kegiatan penggalian, pengeboran hingga peledakan. Oleh karena itu, penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di industri pertambangan menjadi hal yang sangat penting untuk menjaga dan melindungi pekerja. Berikut 7 tips yang dapat membantu pekerja dan perusahaan dalam meminimalkan risiko di lingkungan tambang.
1. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD)
Pastikan para pekerja untuk menggunakan APD sesuai dengan standar SNI yang berlaku. Baca juga : Mengenal 9 Jenis Alat Pelindung Diri K3 dan Fungsinya
2. Mengikuti Pelatihan K3
Dengan mengikuti pelatihan K3, pekerja pertambangan dapat mengetahui tentang prosedur keselamatan, cara mengoperasikan peralatan, dan tindakan darurat. Perusahaan wajib memberikan training secara rutin. Beberapa pelatihan terkait K3 di bidang pertambangan : POP | POM | POU
3. Patuhi Prosedur Kerja Standar (SOP)
Dalam setiap perusahaan pastikan tedapat SOP mengenai standar K3 yang diperlukan untuk mengurangi resiko kecelakaan kerja.
4. Identifikasikan Bahaya dan Risiko
Sebelum kegiatan pertambangan dimulai, lakukan identifikasi mengenai bahaya dan risiko terhadap kondisi lingkungan pertambangan. Proses ini meliputi penilaian potensi bahaya fisik, kimia, biologis, maupun ergonomis yang dapat membahayakan pekerja, masyarakat sekitar, dan ekosistem. Kegiatan identifikasi ini harus selaras dengan kajian yang dilakukan dalam Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), yang bertujuan untuk memprediksi dan mengevaluasi dampak potensial kegiatan pertambangan terhadap lingkungan hidup. Hasil identifikasi bahaya dan risiko akan menjadi bagian penting dari dokumen AMDAL sebagai dasar perencanaan langkah pencegahan, pengendalian, serta rencana tanggap darurat untuk meminimalkan dampak negatif dan memastikan kegiatan pertambangan berjalan sesuai peraturan yang berlaku.
5. Penerapan Sistem Manajemen K3
Perusahaan tambang harus menerapkan Sistem Manajemen K3, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
- Menyusun kebijakan K3 sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta mempertimbangkan hasil identifikasi bahaya, penilaian risiko, dan kajian AMDAL.
- Melakukan audit dan evaluasi K3 secara berkala
- Melaksanakan pelatihan dan sertifikasi pertambangan untuk para pekerja.
Dengan adanya kesadaran terhadap potensi kecelakaan kerja, perusahaan pertambangan diharapkan menyiapkan tenaga ahli K3 yang mampu melindungi pekerja serta memastikan seluruh kegiatan operasional sesuai dengan aturan K3. Langkah ini diharapkan dapat meminimalkan berbagai risiko yang mungkin timbul selama pelaksanaan kegiatan pertambangan.
Pelatihan Sertifikasi POP | POM | POU hadir sebagai solusi untuk mencetak tenaga ahli yang kompeten dalam upaya penerapan K3 di Industri Pertambangan. Program ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam kepada peserta mengenai berbagai aspek penting, seperti pengelolaan keselamatan kerja, identifikasi bahaya dan penilaian risiko, penerapan prosedur operasional yang aman, pengendalian lingkungan kerja, serta pemenuhan peraturan perundang-undangan yang berlaku di sektor pertambangan.