Penyusunan Laporan Keuangan

Pemberian kredit merupakan tulang punggung perbankan Indonesia dalam mendapatkan pendapatan dan menghasilkan profit yang optimal. Pemberian kredit juga menjadi sebagian besar pekerjaan yang dilaksanakan di bank yang berkaitan dengan banyak unit organisasi yang berperan di dalamnya, di antaranya adalah credit risk management, credit operation, legal advising, restructuring unit, dan unit kerja lainnya. Dalam kegiatan pembiayaan ini, salah satu peran utama keberhasilan dan kelancaran kredit adalah dalam melakukan analisa laporan keuangan, penyusunan laporan keuangan, dan pembuatan proyeksi keuangan. Proyeksi cash flow ini akan berpengaruh terhadap perhitungan besarnya kredit dan jangka waktu kredit yang diberikan.

Credit Analyst dituntut untuk menyusun dan menganalisis laporan keuangan, terutama Laporan Laba Rugi, Neraca, dan Laporan Arus Kas. Selain itu, juga diharapkan dapat membuat suatu analisa proyeksi cash flow yang dapat mencerminkan proyeksi yang tepat untuk tahun-tahun ke depan. Peserta pelatihan juga akan mendapatkan penjelasan dan pemahaman mengenai NPV, IRR, dan analisa investasi serta diharapkan dapat memberikan interpretasi yang komprehensif dalam membaca indikator dan rasio dari laporan keuangan. Selain itu, peserta juga perlu memahami cara menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi, sehingga angka-angka rasio keuangan yang disajikan dapat memberikan gambaran yang akurat bagi pengambilan keputusan kredit.

Untuk mendukung kompetensi dalam bidang ini, pelatihan penyusunan laporan keuangan menjadi sangat penting. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali peserta dengan pemahaman yang mendalam mengenai prinsip-prinsip akuntansi, metode pencatatan transaksi keuangan, serta penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan standar yang berlaku. Dengan adanya pelatihan penyusunan laporan keuangan, diharapkan tenaga profesional perbankan dapat lebih akurat dalam melakukan analisis keuangan dan memberikan rekomendasi kredit yang lebih tepat.

Tentunya dalam pemberian kredit, bank harus memperhatikan berbagai aspek hukum dan asas-asas perkreditan yang sehat, termasuk risiko yang harus dihadapi atas pengembalian kredit. Untuk memperoleh keyakinan sebelum memberikan fasilitas kredit, bank harus melakukan penilaian dan analisis yang seksama dan mendalam, baik pada proses pra perjanjian pemberian kredit, penyusunan laporan keuangan, hingga eksekusi dan proses penyelesaian kredit yang bermasalah.

Tujuan  

1. Pelatihan diberikan untuk memberikan pengetahuan komprehensif mengenai
2. Analisa keuangan dan pemahaman rasio-rasio keuangan, recasting laporan
3. Keuangan, pemahaman NPV, IRR, serta membuat suatu proyeksi keuangan ke
4. Depannya. Analisa keuangan likuiditas, analisa profitabilitas, dan
5. Rasio-rasio keuangan lainnya akan dikupas tuntas dalam pelatihan ini.
6. Mampu memahami prinsip-prinsip dalam pemberian kredit
7. Memahami kebijakan dan kerangka hukum dalam perkreditan perbankan
8. Mampu memahami aspek hukum perkreditan dalam pemberian kredit khususnya yang berkaitan dengan legalitas pemohon kredit, pengikatan jaminan kredit dan penyelesaian kredit, termasuk risiko hukum baik dari segi pidana maupun perdata.
9. Mampu menganalisa jaminan yang sesuai dengan kredit yang diberikan dan mengetahui berbagai resiko dan eksekusinya.